Type something and hit enter

Posted by On

Materi wacana bahasa Indonesia. Banyak sekali orang yang keliru dalam memahami istilah wacana dan teks. Perbedaan kedua istilah itu adalah teks lebih dekat maknanya kepada bahasa tulis, sedangkan wacana lebih dekat kepada bahasa lisan.


Di bidang tulis-menulis, wacana bersifat dialog dan interaktif.


Bisa juga wacana bersifat transaksional, jika dipentingkan ialah isi komunikasi, tetapi mungkin bersifat interaksional, jika dipentingkan ialah komunikasi timbal balik.

  1. Wacana transaksional berupa pidato, ceramah, dakwah, deklamasi, tuturan dan lain-lain.
  2. Wacana interaksional berupa percakapan debat, tanya-jawab (di sidang pengadilan dan sebagainya).


Wacana merupakan bentuk atau wujud bahasa yang bersifat kontekstual, interpretatif dan komunikatif.


Sebagian ahli bahasa membedakan istilah wacana dengan teks


Widdowson (1980) menggolongkan istilah wacana sebagai bahasa yang digunakan untuk ragam bahasa yang dihasilkan secara lisan. 


Dialog seperti perccakapan, wawancara, diskusi dan monolog seperti pidato, penyiar radio dan televisi


Pengertian Wacana Menurut Para Ahli

teks wacana


Kridalaksana


Definisi wacana menurut Kridalaksana (2002:212) yaitu 


Wacana adalah deretan kalimat, kata yang membentuk ujaran bentuknya bisa berbahasa tulis dan naskah.


Pengertian wacana menurut Kridalaksana (1987:259) sejalan dengan pengertian yang diberikan sebelumnya bahwa:


Satuan bahasa terlengkap dalam hirarki gramatikal yang merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku seri, ensiklopedia), paragraf, kalimat atau kata yang membawa amanat lengkap.    


Parera


Pendapat lain pengertian wacana diberikan oleh Parera (2004:218) adalah secara general sebuah wacana mengacu kepada sebuah teks utuh; sebuah wacana dapat diajukan kepada setiap tujuan berbahasa.


Tarigan


Tarigan (1987:27) mengungkapkan pengertian teks wacana yaitu:


Teks wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi/terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan atau tulisan.


Samsuri


Menurut Samsuri seperti dikutip Sumarlan (2003), wacana ialah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi. Komunikasi tersebut dapat dengan lisan dan tulisan.


Wahab


Wahab (1998) menyatakan bahwa wacana adalah organisasi bahasa di atas kalimat atau klausa, juga dimaksudkan sebagai unit linguistik yang lebih luas, misalnya berupa percakapan lisan atau tertulis.


Djajasudarna


Djajasudarna (1994) berpendapat bahwa wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata, disampaikan secaral isan atau tulisan.


Sobur


Sobur (2009) berpendapat bahwa wacana adalah rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkap suatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dan kesatuan yang koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun nonsegmental bahasa.


Chaer


Chaer (2007) beragumentasi bahwa wacana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hirarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar.


Dari berbagai pendapat para ahli di atas, bisa disimpulkan bahwa

  • Wacana adalah kesatuan bahasa yang terlengkap dan terbesar di atas klausa dan kalimat. 
  • Wacana juga adalah satuan gramatikal dengan kohesi dan koherensi yang tinggi yang berkesinambungan dalam penggunaan bahasa.
  • Wacana bisa disampaikan secara lisan transaksional atau interaksional maupun tertulis yang mengandung konsep utuh yang bisa dipahami oleh pendengar dan pembaca.


Jenis-Jenis Wacana


Djajasudarna berpendapat, wacana terbagi menjadi empat berdasarkan:

  1. Berdasarkan realitas/eksistensinya, wacana terbagi menjadi verbal dan non verbal
  2. Berdasarkan media komunikasinya, terbagi menjadi lisan dan tulisan
  3. Berdasarkan cara pemaparannya. terbagi menjadi wacanan aratif, deskriftif, prosedural, ekspositori, dan hortatori.
  4. Berdasarkan jenis pemakaiannya, terbagi menjadi wacana monolog, dialog, dan polilog.


Struktur Wacana


Struktur wacana dibagi dalam tiga bagian, yakni kepala wacana, tubuh wacana dan penutup wacana.


Kepala Wacana


Kepala wacana adalah bagian paling atas dari sebuah wacana yang berupa judul.


Tubuh Wacana


Tubuh wacana adalah bagian isi wacana. Isi wacana adalah bagian yang memuat pokok inti dari wacana.


Penutup Wacana


Penutup atau bagian akhir wacana adalah sebagai penanda akhir wacana.


Syarat Wacana yang Baik


Berikut ini kami paparkan hal-hal yang menjadi persyaratan wacana.


Topik


Sebuah wacana mengungkapkan satu bahasan atau gagasan. Gagasan tersebut akan diurai, membentuk serangkaian penjelasan tetapi tetap merujuk pada satu topik. Sehingga topik yang diangkat atau yang dimaksud memberikan suatu tujuan.


Kohesi dan Koherensi


Sebuah wacana biasanya ditata secara serasi dan ada kepaduan antara unsur yang satu dengan lainnya dalam wacana (kohesi), sehingga tercipta pengertian yang baik (koherensi).


Proporsional


Proporsional maksudnya ialah keseimbangan dalam makna yang ingin dijabarkan dalam wacana, atau makna yang terdapat dalam wacana, ialah seimbang.


Tuturan


Tuturan yang dimaksud adalah pengungkapan suatu topik yang ada dalam wacana. Baik tutur lisan maupun tulis. Tuturan kaitanyna menjelaskan suatu topik dalam wacana dengan tetap adanya kohesi dan koherensi yang porporsional di dalamnya.


Akhir kata, wacana merupakan suatu teks yang saling berkaitan satu sama lain dan memiliki makna antar kalimatnya secara utuh dan keseluruhan.


Pengertian wacana adalah kesatuan dari beberapa kalimat yang satu dengan yang lainnya terikat dan erat.


Wacana dibentuk dalam serangkaian kata yang memiliki makna tentang hal yang terjadi, akan terjadi dan sudah terjadi.


Baca juga: Materi Teks Anekdot


Demikianlah artikel kali ini tentang materi wacana. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.

0 komentar